Selasa, 09 Februari 2016

Pembelajaran tuntas, pembelajaran ramedial dan pembelajaran pengayaan

MAKALAH PEMBELAJARAN TUNTAS, PEMBELAJARAN RAMEDIAL, dan PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Dosen : Agus Prayitno, M.Pd
logo IBBC.jpeg
Rizki Hikmawati
Pgmi
IAI Bunga Bangsa Cirebon
Jl. Widarasari No. III Tuparev Telp: 0231-246215






PEMBAHASAN
       I.            Pembelajaran Tuntas
Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pembelajaran tertentu.
Pembelajaran tuntas di lakukan dengan pendekatan diagnostik.
Belajar tuntas merupakan filosofi pembelajaran yang berdasar pada anggapan bahwa semua peserta didik dapat belajar bila di beri waktu yang cukup dan kesempatan belajar yang mememadai. Selain itu, di percaya bahwa peserta didik dapat mencapai penguasaan akan satu materi bila standar kurikulum di rumuskan dan di nyatakan dengan jelas. Penilaian mengukur kemajuan peserta didik dalam suatu materi dengan tepat. Dan pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan kurikulum. Dalam metode tuntas, peserta didik tidak di perkenankan untuk berpindah dari pembelajaran yang sedang di kerjakan ke tujuan belajar selanjutnya bila ia belum menunjukan kecakapan dalam materi sebelumnya.
a.       Komponen Pembelajaran Tuntas
1.      Konstruktivisme
§  Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal.
§  Pembelajaran harus di kems mejadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
2.      Inquiry
§  Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.
§  Siswa belajar menggunakan pengetahuan.
3.      Questioning
§  Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berfikir siswa.
4.      Learning community (masyarakat belajar)
§  Bekerjasama dengan orang lain lebih baik dari pada belajar sendiri.
§  Tukar pengalaman
§  Berbagi ide
5.      Modeling
§  Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar.
§  Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakan nya.
6.      Reflection (refleksi)
§  Cara berfikir apa yang telah kita pelajari
§  Mencatat apa yang telah di pelajari
7.      Authentic assment (penilaian yang sebenarnya)
§  Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
§  Penilaian produk (kinerja).
§  Tugas-tugas yang relevan dan konsektual.
a.       Peran Peserta Didik
Peserta didik sebagai subjek didik  “fokus pada peserta didik dan yang akan di kerjakan serta Kemajuan bertumpu pada usaha dalam ketekunannya secara individual.
b.      Peran guru pada pembelajaran tuntas
§  Menjabarkan KD ( Kompetensi Dasar) ke dalam satua-satuan (unit-unit) yang lebih kecil dengan memperhatikan pengetahuan persyaratan.
§  Menata indikator  berdasarkana cakupan serta urutan unit.
§  Menyajikan materi dengan metode dan media yang sesuai.
§  Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.
§  Menilai perkembangan peserta didik dalam pencapaian kempetensi (Kognitif, Psikomotor, dan afektif).
§  Menggunakan teknik diagnostik
§  Menyediakan  sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi peseta didik yang mengalami kesulitan.
c.       Evaluasi
Penting di catat bahwa ketuntasan belajar dalam proses belajar mengajar di tetapkan dengan acuan patokan (criterion referenced) padasetiap kompetensi dasar dan tidak di tetapkan berdasarkan normal (norm referenced). Dalam hal ini batas ketuntasan belajar harus ditetapkan oleh guru, misalnya apakah peserta didik harus mencapai nilai 75, 65, 55 atau sampai nilai berapa yang membuat peerta didik dinyataka mencapai ketuntasan dalam belajar.
    II.            Pembelajaran Ramedial
Pembelajaran Ramedial adalah pembelajaran yang di berikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan kepada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang di akhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik.
Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi yang di tentukan. Hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya program Pembelajaran Ramedial (perbaikan).
            Dengan di berikannya Pembelajaran Ramedial bagi peserta didik yang belum encapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu yang lebih lama dari pada mereka yang mencapai tingkat penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program pembelajaran remedial.
a.       Prinsip Pembelajaran Ramedial
Beberapa prinsip yang di perlu di perhatian dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifat nya sebagai pelayanan khusus antra lain :
§  Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-srndiri, oleh karena itu program pembelajaran raedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan , kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.
§  Interaktif
Pembelajaran Ramedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini di dasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring belajarnya. Jika di jumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera di beri batuan.
§  Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda , maka dalam pembelajaran remedial perlu di gunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaianyang seuai dengan karakteristik peserta didik.
§  Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang di berikan kepada peserta didik mengenai kemajuannya perlu di berikan sesegera mungkin, umpan balik dapat bersifat korektif aupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat di hindari kekeliruan belajar yang yang berlarut-larut yang di alami peserta didik.
§  Kesinambungan dan Ketersediaan dalam pemberian pelayanan
Program pembelajaran leguler dengan pembelajaran ramedialmerupakan satu kesatuan, dengan remedial harus berkesinambungan dan program nya selalu tersedia agar setiap saat peseta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
b.      Diagnosis Kesulitan Belajar Peserta Didik
1.      Tujuan
Diagnosis kessedang dan ulitan belajar di maksudkan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat di bedakan menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat.
·         Kesulitaan belajar Ringan biasanya di jumpai pada peserta didik yang kurang perhatian disaat mengikuti pembelajaran.
·         Kesulitan belajara Sedang di jumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar dari luar peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal dan pergaulan.
·         Kesulitan Belajar Berat di jumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra dan tuna daksa.
2.      Teknik
Teknik yang dapat di gunakan untuk mendiagnosiskesulitan belajar antara lain : tes persyaratan, (prasyarat pengetahuan, prasyarat pengetahuan, tes diagnostik, wawancara dan pengamatan).
·         Tes Persyaratan adalah test yang di gunakan ntuk mengetahui apakah persyaratan yang di perlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
·         Tes Diagnostik di gunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan padakompetensi penambahan, pengurangan pembagian atau perkalian.
·         Wawancara dilakukan dengan mendadak interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang di jumpai peserta didik.
·         Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat prilaku belajar peserta didik  dari pengamatan tersebut di harapkan dapat di ketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar peserta didik.
c.       Pelaksanaan Ramedial
§  Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
§  Belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus.
§  Pemberian tugas/materi.
§  Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau totor sebaya.
d.      Nilai Ramedial
Nilai remedial ideal nya lebih tinggidari nilai KKM. Apabila kebijakn di perlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai kkm), berhak mengikuti remedial untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal.
 III.            Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannnya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan dapat di rtikan sebagai suatu pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan (KKM) yang di tentukan oleh satuan pendidikan dan tidak semua peserta dapat melakukan nya.
Pembelajaran pengayaaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya. Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu dengan member tugas membaca, diskusi dan lain-lain.
a.       Jenis Pembelajaran Pengayaan
§  Kegiatan eksprolasi
Kegiatan yang di rancang untuk di sajikan kepada peserta didik, sajian dimaksud dapat berupa peristiwasejarah, buku, tokoh masyarakat, yang secara reguler tidak tercakup dalam kurikulum.
§  Keterampilan proses
Kegiatan yang di perlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang di minati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
b.      Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
§  Belajar kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu di berikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pelajaran remedial.
§  Belajar Mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatu yang diminati.
§  Pembelajaran berbasis tema
Memadukan kurikulum dibawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan berbagai disiplin ilmu.
§  Pemadatan Kurikulum
Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum diketahui peserta didik.






DAFTAR PUSTAKA
§  Administrator.2012.pembelajarantuntas(online).www.mbi_au.sch.id/mbi/berita-106-pembelajaran-tuntas.com
Di ambil pada tanggal 9 januari 2016
§  Masudah.2014.belajar-tuntas-makalah(online).blogspot.comi 2016
Di ambil pada tanggal 10 januar
§  Jumorumiyati.2013.wordpress.com
Di ambil pada tanggal 10 januari 2016
§  Syarifahyulia2013.blogspot.com
Di ambil pada tanggal 10 januari 2016













Tidak ada komentar:

Posting Komentar