MAKALAH
Theology, Angeology, Holyscripture,
Prophecy
and Aschatology
Di ajukan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Akidah
Akhlak
Hj. Yeni fitriani. M.Pd.I
Disusun Oleh:
1. RIZKI HIKMAWATI
Kelas:
Senin, Selasa, Rabu (Pagi)
Prodi:
PGMI/SD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
JL.
WIDARASARI III TUPAREV – CIREBON
Telp.
(0231) 246215 Fax (0231) 2000811
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu
tecurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta kami selaku umatnya.
Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai manusia yang berguna.
Penyusunan
makalah ini diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aqidah Akhlaq dengan tema
“Theology, Angeology, Holyscripture, Prophecy and Aschatology ”.
Makalah ini tentu tidak
akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Terima
kasih kami ucapkan kepada Ibu Hj. Yeni, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Aqidah Akhlaq dan semua pihak yang
telah membantu memberikan saran serta masukan untuk menyempurnakan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah kami
menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
Cirebon,
Oktober 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 2
A. Latar
Belakang Masalah ............................................................. 2
B. Rumusan
Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 5
1. Theology
A. Pengertian
Theology……………………………………...... 5
B. Ruang
Lingkup Theology………………………………….. 5
C. Aliran-Aliran
Theology……………………………………. 5
2. Angelology
A. Pengertian
Angelology…………………………………….. 8
B. Sifat-Sifat
Malaikat............................................................... 8
C. Perbedaan
Malaikat, Syaiton, Jin dan Iblis………………… 9
3. Holy
Scripture
A. Pengertian
Holy Scripture…………………………………. 10
B. Nama-Nama
Kitab Allah dan yang Menerimanya………… 10
C. Keistimewaan
Al-quran……………………………………. 11
4. Prophecy
A. Pengertian
Prophecy……………………………………….. 11
B. Jumlah
Nabi dan Rosul…………………………………..... 11
5. Eschatology
A. Pengertian
Eschatology…………………………………..... 12
B. Macam-Macam
Kiamat......................................................... 12
C. Nama-nama
Lain dari Kiamat……………………………... 12
D. Tanda-Tanda
Kiamat………………………………………. 13
BAB III PENUTUP ................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Memahami teologi tidak mesti dimulai
dari sebuah definisi yang baku atau standar mengenai “apa teologi” itu? Atau
teologi ialah...? Apalagi kalau definisi teologi itu kemudian diuraikan secara
etimologis. Orang akan dengan sederhananya mengatakan, teologi terdiri dari
kata berbahasa Yunani, yaitu theos, yang
artinya Tuhan, dan logos,
yang artinya perkataan, ucapan, firman, pengetahuan, dll. Dengan demikian
teologi berarti pengetahuan tentang Tuhan.
Hal itu tidak salah, tetapi terlampau menyederhanakan teologi sebagai sebuah ilmu. Penyederhanaan itu telah menyebabkan kesalahan laten, di mana teologi diperangkapkan dalam suatu lingkungan abstrak dan transenden. Kiblatnya diarahkan ke realitas Tuhan yang transenden, bukan meresponi Tuhan yang historis dan imanen. Bahkan seluruh aktifitas manusia pun akhirnya mengarah ke transendensi itu. Keberakaran teologi dalam konteks kehidupan manusia semakin menjadi lemah, sehingga aksentuasi kehidupannya merupakan semacam “credit point” untuk masuk surga.
Tanpa disadari, pemahaman teologi seperti itu telah membentuk perilaku kristiani yang sangat normatif. Apapun yang dilakukan harus berdasarkan pada “hukum-hukum Tuhan” sebagaimana tertuang di dalam Alkitab. Sehingga perilaku Kristisani sangat biblisentris. Tentu tidak salah juga, jika dimaknakkan sebagai pola beragama masyarakat, atau kekhasan suatu kelompok agama. Namun fatalnya, ialah kecenderungan itu telah memunculkan sistem identifikasi diri yang patronis. Orang Kristen, di berbagai tempat – termasuk di Indonesia atau Maluku/ Ambon – telah mengidentifikasi dirinya sebagai Israel “baru”. Sebagai Israel “baru” itu, seluruh fantasi kehidupan dan keagamaannya diarahkan sama dengan Israel di Palestina dalam seluruh sejarah kehidupannya. Dari situ tampak bahwa teologi – yang selama ini di anut – gagal melahirkan sebuah pengenalan dan identifikasi diri yang kontekstual. Teologi gagal membangun mentalitas bergama yang kontekstual, sebagai produk lingkungan di mana ia hadir. Mentalitas beragama yang di anut justru sebuah reduplikasi atau foto copy yang suram terhadap konteks beragama dan dari mana agama itu datang/lahir, atau tempat asal peziarah/penginjil. Dalam kenyataan seperti itu, tidak mengherankan jika sampai saat ini orang Kristen lebih suka diidentikan dengan Israel dan lingkungan Palestinanya (bnd. Ideologi tanah Kanaan), atau orang Islam dengan identitas Arabnya.
Hal itu tidak salah, tetapi terlampau menyederhanakan teologi sebagai sebuah ilmu. Penyederhanaan itu telah menyebabkan kesalahan laten, di mana teologi diperangkapkan dalam suatu lingkungan abstrak dan transenden. Kiblatnya diarahkan ke realitas Tuhan yang transenden, bukan meresponi Tuhan yang historis dan imanen. Bahkan seluruh aktifitas manusia pun akhirnya mengarah ke transendensi itu. Keberakaran teologi dalam konteks kehidupan manusia semakin menjadi lemah, sehingga aksentuasi kehidupannya merupakan semacam “credit point” untuk masuk surga.
Tanpa disadari, pemahaman teologi seperti itu telah membentuk perilaku kristiani yang sangat normatif. Apapun yang dilakukan harus berdasarkan pada “hukum-hukum Tuhan” sebagaimana tertuang di dalam Alkitab. Sehingga perilaku Kristisani sangat biblisentris. Tentu tidak salah juga, jika dimaknakkan sebagai pola beragama masyarakat, atau kekhasan suatu kelompok agama. Namun fatalnya, ialah kecenderungan itu telah memunculkan sistem identifikasi diri yang patronis. Orang Kristen, di berbagai tempat – termasuk di Indonesia atau Maluku/ Ambon – telah mengidentifikasi dirinya sebagai Israel “baru”. Sebagai Israel “baru” itu, seluruh fantasi kehidupan dan keagamaannya diarahkan sama dengan Israel di Palestina dalam seluruh sejarah kehidupannya. Dari situ tampak bahwa teologi – yang selama ini di anut – gagal melahirkan sebuah pengenalan dan identifikasi diri yang kontekstual. Teologi gagal membangun mentalitas bergama yang kontekstual, sebagai produk lingkungan di mana ia hadir. Mentalitas beragama yang di anut justru sebuah reduplikasi atau foto copy yang suram terhadap konteks beragama dan dari mana agama itu datang/lahir, atau tempat asal peziarah/penginjil. Dalam kenyataan seperti itu, tidak mengherankan jika sampai saat ini orang Kristen lebih suka diidentikan dengan Israel dan lingkungan Palestinanya (bnd. Ideologi tanah Kanaan), atau orang Islam dengan identitas Arabnya.
Bila
kita mempelajari Alkitab, kita dapat mengetahui bahwa alam semesta ini
setidaknya terdiri dari alam natural (kodrati) yang bisa dilihat dengan panca
indera dan alam supranatural (adikodrati) yang tidak bisa dilihat dengan
pancaindera, namun keberadaan alam supranatural merupakan kenyataan yang tidak
dapat disangkal.
Alam supranatural adalah tempat dimana Tuhan berada tetapi juga para malaekat dan mahluk rohani lainnya, dan kita tahu bahwa sekalipun manusia adalah ciptaan yang khusus, namun manusia bukanlah ciptaan tertinggi, sebab diantara keberadaan Allah dan Manusia, ada mahluk ciptaan yang lebih tinggi daripada manusia namun lebih rendah dari Tuhan, baik dalam hal kuasanya, kemampuan supranaturalnya, dan pengetahuannya. Mahluk antara ini adalah Malaekat dan Setan (Demon).
Alam supranatural adalah tempat dimana Tuhan berada tetapi juga para malaekat dan mahluk rohani lainnya, dan kita tahu bahwa sekalipun manusia adalah ciptaan yang khusus, namun manusia bukanlah ciptaan tertinggi, sebab diantara keberadaan Allah dan Manusia, ada mahluk ciptaan yang lebih tinggi daripada manusia namun lebih rendah dari Tuhan, baik dalam hal kuasanya, kemampuan supranaturalnya, dan pengetahuannya. Mahluk antara ini adalah Malaekat dan Setan (Demon).
Selain
penjelas diatas juga diterangkan bahwa masalah mengenai hari akhir merupakan
bagian yang paling penting dari agama, sebab justru karena adanya kepercayaan
kepada hari akhirlah kebanyakan manusia beragama.
Saya
secara pribadi berharap semoga dengan pembahasan ini, saya telah bisa
memberikan suatu penjelasan ke arah materi eskatologi yang termasuk kebutuhan
pokok ajaran semua agama semua agama khususnya Kristen yang sedang penulis
pelajari saat ini. Semoga Allah SWT membimbing kita ke jalan-Nya secara
menyeluruh.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian dari theology islam, angelology, holy scripture, prophecy dan
eschatology??
2. Apa
saja yang menjadi ruang lingkup theology islam?
3. Apa
saja aliran-aliran dalam theology islam?
4. Apa
sifat-sifat malaikat?
5. Bagaimanakah
perbedaan antara malaikat, jin, syaiton dan iblis?
6. Apa
nama-nama kitab Allah dan siapakah yang menerimanya?
7. Apa
sajakah keistimewaan dari Al-quran?
8. Ada
berapakah jumlah nabi dan rosul?
9. Apakah
macam-macam kiamat?
10. Apa
nama-nama lain dari kiamat?
11. Bagaimanakah
tanda-tanda terjadinya kiamat?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuannnya adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian dari theology,
angelology, holyscripture, prophecy dan eschatology
2. Mengetahui
ruang lingkup theology islam
3. Mengetahui
aliran-aliran dalam theology islam
4. Mengetahui
sifat-sifat malaikat
5. Mengetahui
perbedaan malaikat,syaiton,jin dan iblis
6. Mengetahui
nama-nama kitab Allah dan siapa yang menerimanya
7. Mengetahui
keistimewaan Al-quran
8. Mengetahui
jumlah nabi dan rosul
9. Mengetahui
macam-macam dan tanda-tanda kiamat
10. Mengetahui
nama-nama lain dari kiamat
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
THEOLOGY
A. PENGERTIAN THEOLOGY ISLAM
Secara
etimologis istilah teologi bersal dari bahasa yunani, yaitu theologia. Yang berasal dari dua
kata theoos yang Berarti tuhan.dan logos yang
artinya ilmu. Sehingga arti Theologi islam adalah pengetahuan ketuhanan.
Sedangkan pengertian theologi Islam menurut terminologi
adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan yang mencakup seluruh
ketauhidan.
B. RUANG LINGKUP THEOLOGY ISLAM
Ruang lingkup Teologi Islam sebagai
sebuah disipliplin ilmu, mempunyai objek sendiri yang membedakannya dari bidang
ilmu lainnya. Objek kajiannya yaitu ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan-Nya. Berkenaan dengan itu, maka teologi Islam membicarakan keyakinan
kebenaran terhadap pengakuan eksistensi Tuhan beserta sifat-sifat-Nya dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya, bukan mencari kebenaran terhadap
agama Islam.
Aspek pokoK dalam kajian ilmu
teologi Islam adalah keyakinan akan eksistennsi Allah yang maha sempurna, maha
kuasa dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya. karena itu pula ruang
lingkup pembahasan yang pokok adalah:
1. Hal-hal yang berhubungan dengan
Allah SWT atau yang sering disebut dengan istilah Mabda. Dalam bagian ini
termasuk Tuhan dan hubungan-Nya dengan alam semesta dan manusia.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan
utusan Allah, sebagai perantara antara manusia dan Allah atau disebut juga
washilah meliputi : Malaikat, Nabi/ Rasul dan Kitab-kitab Suci.
3. Hal-hal yang berhubungan dengan
sam’iyyat (sesuatu yang diperoleh melalui sumber yang meyakinkan, yakni
al-Qur’an dan Hadits, misalnya tentang alam kubur, alam akhirat, arsy’, lauhil
mahfud, dll)
C.
ALIRAN-ALIRAN THEOLOGY ISLAM
1. Aliran Khawarij
Aliran
Khawarij merupakan Aliran teologi tertua yang merupakn Aliran pertama yang
muncul dalam teologi Islam. Menurut bahasa nama khawarij ini berasal dari kata
“kharaja” yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar
dari barisan Ali.
Diantara
tokoh-tokoh khawarij yang terpenting adalah : Abdullah bin Wahab al-Rasyidi,
pimpinan rombongan sewaktu mereka berkumpul di Harura (pimpinan Khawarij
pertama), Urwah bin Hudair, Mustarid bin sa’ad, Hausarah al-Asadi, Quraib bin
Maruah, Nafi’ bin al-azraq (pimpinan al-Azariqah), Abdullah bin Basyir, Zubair
bin Ali, Qathari bin Fujaah, Abd al-Rabih, Abd al Karim bin ajrad, Zaid bin
Asfar,Abdullah bin ibad.
Secara umum ajaran-ajaran pokok
Khawarij adalah:
- Orang Islam yang melakukan Dosa
besar adalah kafir; dan harus di bunuh.
- Orang-orang yang terlibat dalam
perang jamal (perang antara Aisyah, Talhah, dan zubair, dengan Ali bin abi
tahAlib) dan para pelaku tahkim—termasuk yang menerima dan mambenarkannya
– di hukum kafir;
- Khalifah harus dipilih langsung
oleh rakyat.
- Khalifah tidak harus keturunan
Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi Khalifah apabila
suda memenuhi syarat-syarat.
- Khalifah di pilih secara
permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari’at
islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim.
- Khalifah sebelum Ali adalah
sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya Usman r.a
dianggap telah menyeleweng,
- Khalifah Ali dianggap
menyelewang setelah terjadi Tahkim (Arbitrase).
2. Aliran Murji’ah
Sebuah
aliran “moderat” yang berusaha memandang bahwa orang yang melakukan dosa besar
tetap mukmin, karena penentuan dosa besar atau tidak, hanyalah hak prerogatif
Tuhan.
Ajaran-ajaran pokok murji’ah dapat disimpulan sebagai berikut:
- Iman Hanya membenarkan
(pengakuan) di dalam Hati
- Orang islam yang melakukan dosa
besar tidak dihukumkan kafir. Muslim tersebut tetap mukmin selama ia
mengakui dua kalimat syahadt.
- Hukum terhadap perbuatan
manusia di tangguhkan hingga hari kiamat
Tokoh
murji’ah Moderat antara lain adalah hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib,
Abu Hanifah, Abu Yusuf dll.
3. Aliran Mu’tazilah.
Sebuah aliran
‘rasionalis’ yang berpandangan bahwa orang yang berbuat dosa besar ditempatkan
pada posisi “netral” yaitu posisi antara kafir dan mukmin atau tidak kafir tapi
juga tidak mukmin.
Diantara
para tokoh-tokoh yang berpengaruh pada Mu’tazilah yaitu: Washil bin Atha’, Abu
Huzail al-Allaf, Al Nazzam, Al-Jubba’I, Ahlussunah Wal- Jamaah
4. Aliran Asy’ariah
Penentang
aliran Mu’tazilah. Aliran ini berpaham bahwa perbuatan manusia merupakan
ciptaan Tuhan, paham ini disebut al-kasb. Lahirlah dua aliran “raksasa” yang
termashur sampai saat ini menjadi pisau analisis, yaitu Qadariah dan Jabariah.
Dua aliran yang masing-masing pandangannya selalu bertolak belakang secara
diametral. Qadariyah memandang bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluq
yang punya kemerdekaan dalam kehendak (free will) dan perbuatannya (free act).
Sebaliknya, Jabariah berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kehendak, dan
segala tingkah lakunya merupakan paksaan dari Tuhan, sehingga pahamnya dikenal
predestination atau fatalism.
5. Aliran Syi’ah.
Aliran ini
adalah pengikut setia Ali ibn Abi Thalib. Paham-paham doktrinnya banyak
berbicara mengenai masalah politik.
Pokok-Pokok Pikiran Syi’ah
Syi’ah
memiliki lima prinsip utama yang wajib di percayai oleh penganutnya. Kelima
prinsip itu adalah :
- al Tauhid (ke esaan Allah)
- al ‘adl (Allah maha Adil)
- al Nubuwwah (Utusan Allah yaitu
nabi untuk membimbing umat manusia)
- al imamah (kepemim[pinan agama
dan dunia)
- al ma’ad (tempat
kembali/akhirat)
6. Aliran Qadariyah
Qadariyah
berakar pada qadara yang dapat berarti memutuskan dan memiliki kekuatan atau
kemampuan.
Pokok-pokok ajaran Qadariyah
Menurut
Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam halaman 297/298, pokok-pokok ajaran
qadariyah adalah :
- Orang
yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlahmukmin, tapi fasik dan
orang fasikk itu masuk neraka secara kekal.
- Allah
SWT. Tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusia lah yang
menciptakannyadan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik
(surga) atas segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk (siksa
Neraka) atas segala amal perbuatannya yang salah dan dosakarena itu pula,
maka Allah berhak disebut adil.
7. Aliran Salafiyah
Secara
bahasa salafiyah berasal dari kata salaf yang berarti terdahulu, yang dimaksud
terdahulu disini adalah orang-orang terdahulu yang semasa Rasul SAW, para
sahabat, para tabi’in, dan tabitt tabi’in. sedangakan salafiyah berarti
orang-orang yang mengikuti salaf .Tokoh terkenal ulama salaf adalah Ahmad bin
Hambal. Nama lengkapnya, Ahmad, bin Muhammad bin Hambal, beliau juga di kenal
sebgai pendiri dan tokoh mazhab Hambali.
Pada
abad ke 20 M gerakan ini muncul dengan dimensi baru. Tokoh-tokohnya adalah Jamaluddin
al Afgani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Salafiyah baru al afgani ini
terdiri dari 3 komponen pokok yakni :
- Keyakinan
bahwa kemajuan dan kejayaan umat Islam hanya mungkin di wujudkan jika
mereka kembali kepada ajaran Islam yang masih murni dan kembali pada
ajaran Islam yang masih murni, dan meneladani pokok hidup sahabat Nabi.
Komponen pertama ini merupakan satu unsur yang di miliki oleh salfiyah
sebelumnya.
- perlwanan
terhadap kolonialisme dan mominasi barat, baik politik, ekonomi, maupun
kebudayaan.
- pengakuan
terhadap keunggulan barat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
ANGELOLOGY
A.
PENGERTIAN
ANGELOLOGY
Angelology atau Malaikat adalah
kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan
Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan.
Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari
banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu
antara lain :
1.Malaikat Jibril yang menyampaikan
wahyu Allah kepada nabi dan rasul.
2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.
3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.
8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.
9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.
2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.
3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.
8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.
9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.
B.
SIFAT-SIFAT
MALAIKAT
1.
Pasti
selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang
dilarang Allah SWT.
2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.
3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.
4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.
5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar
2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.
3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.
4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.
5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar
C. PERBEDAAN
MALAIKAT,SYETAN, JIN DAN IBLIS
Malaikat terbuat dari cahaya atau
nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat selalu tunduk dan taat
kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Yang kafir
adalah syetan dan iblis yang akan terus menggona manusia hingga hari kiamat
agar bisa menemani mereka di neraka.
Malaikat tidak memiliki hawa nafsu
sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan selalu senantiasa menentang
dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT. Malaikat adalah makhluk
yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat kebajikan,
sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir.
3.
HOLY SCRIPTURE
A.
PENGERTIAN HOLY SCRIPTURE
Holy
berasal dari dua kata yaitu holy yang berarti suci dan scripture berarti lembaran-lembaran
atau kitab, jadi holy scripture yaitu ilmu yang mempelajari tentang kitab-kitab
suci Allah SWT. Kitab Allah
ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada
umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan
kitab-kitab itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia
menuju jalan hidup yang benar dan diridhai-Nya.
B.
NAMA-NAMA KITAB ALLAH DAN YANG
MENERIMANYA
Di antara
kitab-kitab Allah swt. yang wajib kita imani ada empat (4) yaitu:
1. Kitab Taurat
Kitab
Taurat diwahyukan Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi
kaum Bani Israil yang berisikan kaidah dan hokum-hukum syariat.
Firman Allah swt:
…….إِنَّا
أَنْزَلْنَا الَّتوْرَاةَ فِيْهَا هُدًى وَّنُوْرٌة
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab
Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi)”….( Q.S
Al-Ma’idah: 44)
2. Kitab Injil
Kitab
Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli
memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah
SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun,
juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir.
Firman Allah swt.:
….وَأَتَيْنَهُ
اْلإِنْجِيْلَ فِيْهِ هُدَى وَّنُوْرٌ
Artinya: “Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa)
kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”…(al-Maidah
46)
3. Kitab Zabur
Kitab
zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan
oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur
berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat.
Firman Allah swt.:
…..وَاَتَيْنَا
دَاوُدَ زَبُوْرًا
Artinya: “Dan kami berikan Zabur kepada Daud a.s“(al-Isra’
: 55)
4. Kitab al-Quran
Al-Quran
diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu
tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama
22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437
kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu
pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun
610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Firman Allah:
….وَاَنْزَلْنَا اِلَيْكَ اْلكِتَبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقَا لِّمَابَيْنَ يَدَيْهِ
مِنَ الْكِتَبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu…(al-Maidah
: 48)
Isi pokok kandungan al-Quran adalah:
1. aqidah atau keimanan
2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun
ghairu mahdhah
3. Akhlak seorang hamba kepada
khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya
4. Mu’amalah yaitu hubungan manusia
dengan sesama manusia
5. Wa’ad dan wa’id
6. Kisah kisah nabi dan rasul,
orang-orang shaleh dan orang-orang yang inkar
7. Ilmu pengetahuan.
C.
KEISTIMEWAAN AL-QURA’AN
1. Al-Quran sebagai kitab suci
yang terakhir dan terjamin keasliannya.
2. Al-Quran memiliki isi
kandungan yang paling lengkap dan sempurna.
3. Al-Quran tidak dapat ditiru dan
dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah swt. yang
selalu memeliharanya.
4. Al-quran isinya sesuai dengan
perkembangan zaman
5. Membaca dan mempelajari isi
al-Quran adalah ibadah.
4.
PROPHECY
A.
PENGERTIAN PROPHECY
Prophecy
ini merupakan ilmu yang mempelajari tentang nabi-nabi Allah. Adapun
kata-kata “al-nabi” secara lughawi
berasal dari kata-kata “al-naba’”
yang berarti “berita yang berarti dan penting”. Dengan demikian “al-nabi” adalah “orang yang membawa
berita penting.” Dan seseorang disebut “al-nabi”
karena membawa berita dari Allah SWT.6 Sedangkan arti “al-nabi” secara teknis atau terminologis adalah “seseorang yang
diberi wahyu oleh Allah SWT, baik diperintahkan untuk menyampaikan (tabligh) atau tidak.” Jika ia
diperintahkan untuk menyampaikan kepada yang lain, maka ia disebut “rasul”.
B. JUMLAH NABI DAN ROSUL
Jumlah rosul di dunia ini berjumlah 313 rosul dan
jumlah nabi yaitu 140.000 nabi. Sedangkan yang wajib kita ketahui yaitu 25
orang. Yaitu:
1.
Adam a.s 11. Yusuf a.s 21. Yunus a.s
2.
Idris
a.s 12. Ayyub a.s 22.
Zakariya a.s
3.
Nuh a.s 13. Syua’aib a.s 23. Yahya a.s
4.
Hud a.s 14. Harun a.s 24. Isa a.s
5.
Shaleh a.s 15. Musa a.s 25. Muhammad saw.
6.
Ibrahim a.s 16.
Zulkifli a.s
7.
Luth a.s 17. Daud a.s
8.
Ismail a.s 18. Sulaiman a.s
9.
Ishaq a.s 19. Ilyas a.s
10.
Yaqub a.s 20. Ilyasa a.s
5.
ESCHATOLOGY
A. PENGERTIAN ESCHATOLOGY
Eskatologi (dari bahasa Yunani ἔσχατος, Eschatos yang berarti
"terakhir" dan -logi yang berarti "studi
tentang") adalah bagian dari teologidan filsafat yang
berkaitan dengan peristiwa-perisitwa pada masa depan dalam sejarah dunia, atau nasib akhir
dari seluruh umat manusia, yang biasanya
dirujuk sebagai kiamat (akhir
zaman). Dalam mistisisme, ungkapan ini
merujuk secara metaforis kepada akhir dari realitas biasa, dan kesatuan kembali
dengan Yang Ilahi.
Hari kiamat adalah saat berakhirnya kehidupan di dunia
atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT pada saat itu,semua alam dan makhluk akan
hancur lebur hanya Allah saja yang hidup dan berkuasa.
B. MACAM-MACAM KIAMAT
a. Kiamat
sugra (kecil
Kiamat sugra adalah kiamat kecil.Artinya
rusaknya atau musnahnya sebagian alam yang membawa kemusnahan makhluk
hidup.contoh kiamat sugra adalah gempa bumi,banjir,gunung meletus,dan bencana
alam lainnnya dan kematian seseorang.
b. Kiamat kubra (besar)
Kiamat kubra ialah kiamat besar .Artinya
terjadinya kehancuran seluruh alam serta kehidupan .Pada kiamat kubra tidak ada
satu makhlukpun yang maampu bertahan hidup.
C.
NAMA-NAMA LAIN
DARI HARI KIAMAT (AKHIR)
1. Hari Kebangkitan Besar (Yaumul Qiyamah)
2. Hari Pemisah (Yaumul Fashl)
3. Hari Perhitungan (Yaumul hisab)
4. Hari Pertemuan (Yaumul Thalaq)
5. Hari berkumpul (Yaumul Jam`i)
6.Hari Berkumpul (Yaumul Mahsyar)
7. Hari Kebangkitan (Yaumul Ba`ats)
8. Hari Perhitungan (Yaumul Hisab )
9. Hari pertimbangan amal (Yaumul Mizan)
10.Hari Pembalasan (Yaumul Jaza )
11. Hari yang menentukan (As-Sa`ah)
12. Hari pembalasan Agama (Yaumul Diin)
D. TANDA-TANDAHARI KIAMAT
Tak ada stupun di dunia ini yang mengetahui waktu tiba terjadinya hari akhir atau hari kiamat.
Namun Nabi Muhammad SAW ,telah mengabarkan beberapa tanda sebelum hari kiamat terjadi,yaitu :
1.Merajalela kebodohan
2. Tersebarnya perzinahan dalam berbagai bentuk di berbagai tempat.
3. Minuman keras(khamar) telah di jadikan minuman kebanggaan.
4.Jumlah lelaki lebih sedikit daripada jumlah perempuan
5. Gaya hidup yang materalistik(hub al-dunya) dan sikap mental yang takut mati
Selain ciri tersebut ,di jelaskan juga ciri -ciri yang lain yang berkaitan dengan kejadian alam :
2. Hari Pemisah (Yaumul Fashl)
3. Hari Perhitungan (Yaumul hisab)
4. Hari Pertemuan (Yaumul Thalaq)
5. Hari berkumpul (Yaumul Jam`i)
6.Hari Berkumpul (Yaumul Mahsyar)
7. Hari Kebangkitan (Yaumul Ba`ats)
8. Hari Perhitungan (Yaumul Hisab )
9. Hari pertimbangan amal (Yaumul Mizan)
10.Hari Pembalasan (Yaumul Jaza )
11. Hari yang menentukan (As-Sa`ah)
12. Hari pembalasan Agama (Yaumul Diin)
D. TANDA-TANDAHARI KIAMAT
Tak ada stupun di dunia ini yang mengetahui waktu tiba terjadinya hari akhir atau hari kiamat.
Namun Nabi Muhammad SAW ,telah mengabarkan beberapa tanda sebelum hari kiamat terjadi,yaitu :
1.Merajalela kebodohan
2. Tersebarnya perzinahan dalam berbagai bentuk di berbagai tempat.
3. Minuman keras(khamar) telah di jadikan minuman kebanggaan.
4.Jumlah lelaki lebih sedikit daripada jumlah perempuan
5. Gaya hidup yang materalistik(hub al-dunya) dan sikap mental yang takut mati
Selain ciri tersebut ,di jelaskan juga ciri -ciri yang lain yang berkaitan dengan kejadian alam :
Munculnya Ad-Dukhan (asap atau kabut tebal)
Munculnya Dajjal
Munculnya Dabbah
Matahari terbit di sebelah barat
Turunnya nabi Isa AS putra Maryam
Munculnya Ya`jud dan Ma`juj
Terjadinya gerhana dibeberapa belahan bumi dalam waktu yang hampir bersamaan.
Api yang menyala menghalau umat manusia ke Mahsyar (tempat berkumpul)
Munculnya Dajjal
Munculnya Dabbah
Matahari terbit di sebelah barat
Turunnya nabi Isa AS putra Maryam
Munculnya Ya`jud dan Ma`juj
Terjadinya gerhana dibeberapa belahan bumi dalam waktu yang hampir bersamaan.
Api yang menyala menghalau umat manusia ke Mahsyar (tempat berkumpul)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Theology merupakan
ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan
2. Angelology
merupakan ilmu yang mempelajari tentang kemalaikatan
3. Holy
scripture merupakan ilmu yang mempelajari tentang kitab suci
4. Prophecy
merupakan ilmu yang mempelajari tentang kenabian
5. Eschatology
merupakan ilmu yang mempelajari tentang akhir zaman
B.
Saran
Harapan kami semoga dengan
selesainya makalah ini dapat memenuhi kebutuhan materi bacaan, terutama para
mahasiswi PGMI. Namun tidak menutup kemungkinan makalah ini bisa sesempurna
mungkin. Maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca kami harapkan,
terutama dari dosen pengampu.
DAFTAR PUSTAKA
Bevans,
Stephen B., Models of Contextual
Theology, New York, Maryknoll: Orbis Books, 1992
Dhavamony Mariasusai, Fenomenologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1995.
John B. Cobb, Jr, and David Ray Griffin. Process Theology: an Introductory Exposition, Philadelphia: The Westminster Press, 1976
-------, A Christian Natural Theology Based on the Thought of Alfred North Whitehead, dalam From Whietehead to the Process Theology, Compose and adapted by Elifas Tomix Maspaitella, Salatiga, 2002, h. 168. Taken from www.religion-online.org
Gottwald Norman K., The Hebrew Bible: A Socio-Literary Introduction, (Philadelphia: Fortress Press, 1987
------, The Politics of Ancient Israel, Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press, 2001
Hardiyanto Anjar S., Pengantar ke Teologi Lambaran: Obyek ~ Persoalan Dasar ~ Metode, Salatiga: Fakultas Teologi dan PpsAM Universitas Kristen Satya Wacana, 1998
Maspaitella Elifas T., Persepuluhan: Tafsir Sosiologi Terhadap Rumusan Hukum Sosio-Ekonomi dalam Perjanjian Lama, Paper Rapat Teknis Ketua-Ketua Klasis GPM, Juli, 2002
-------, Materi Diskusi Reguler FST GMKI Kom. Teologi dan Semah Fak. Teologi UKIM, 16 November 2002. Materi ini diangkat dari tulisan saya Penelitian Bidang Teologi, 200
Supratiknya A. (eds), Teori Perkembangan Kepercayaan: karya-karya Penting James W. Fowler, Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Titaley John, Menuju Teologi Agama-agama yang Kontekstual, Pidato Ilmiah dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Bidang Teologi di UKSW, Salatiga, 2001
Dhavamony Mariasusai, Fenomenologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1995.
John B. Cobb, Jr, and David Ray Griffin. Process Theology: an Introductory Exposition, Philadelphia: The Westminster Press, 1976
-------, A Christian Natural Theology Based on the Thought of Alfred North Whitehead, dalam From Whietehead to the Process Theology, Compose and adapted by Elifas Tomix Maspaitella, Salatiga, 2002, h. 168. Taken from www.religion-online.org
Gottwald Norman K., The Hebrew Bible: A Socio-Literary Introduction, (Philadelphia: Fortress Press, 1987
------, The Politics of Ancient Israel, Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press, 2001
Hardiyanto Anjar S., Pengantar ke Teologi Lambaran: Obyek ~ Persoalan Dasar ~ Metode, Salatiga: Fakultas Teologi dan PpsAM Universitas Kristen Satya Wacana, 1998
Maspaitella Elifas T., Persepuluhan: Tafsir Sosiologi Terhadap Rumusan Hukum Sosio-Ekonomi dalam Perjanjian Lama, Paper Rapat Teknis Ketua-Ketua Klasis GPM, Juli, 2002
-------, Materi Diskusi Reguler FST GMKI Kom. Teologi dan Semah Fak. Teologi UKIM, 16 November 2002. Materi ini diangkat dari tulisan saya Penelitian Bidang Teologi, 200
Supratiknya A. (eds), Teori Perkembangan Kepercayaan: karya-karya Penting James W. Fowler, Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Titaley John, Menuju Teologi Agama-agama yang Kontekstual, Pidato Ilmiah dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Bidang Teologi di UKSW, Salatiga, 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar